Back

USD/IDR Berusaha Capai 15.600, Tekan Rupiah di 15.592 Jelang IMP ISM AS

  • USD/IDR berusaha menekan level 15.600 dari arah bawah, saat ini Dolar AS menekan Rupiah Indonesia di 15.592.
  • IHK tahunan Indonesia untuk bulan Agustus berada di tingkat 2,12% (yoy), lebih lemah dari sebelumnya 2,13% (yoy).
  • Fokus hari ini akan tertuju pada IMP Manufaktur ISM menjelang NFP AS hari Jumat.

Pasangan USD/IDR berusaha bergerak untuk mencapai level 15.600, dengan Rupiah Indonesia (IDR) tengah melemah di 15.592 pada sesi perdagangan Asia. Ada gap yang tercipta antara penutupan kemarin di 15.535 dan pembukaan hari ini di 15.565.

Kemarin, Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia untuk bulan Agustus tercatat di 2,12%, di bawah tingkat sebelumnya di 2,13%. Inflasi inti terjaga di tingkat 0,20% (mom), lebih tinggi dari tingkat sebelumnya di 0,18% (mtm), yang dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas, seperti kopi bubuk, emas perhiasan, dan biaya sekolah. Hal ini sejalan dengan berlanjutnya kenaikan harga komoditas global, terutama emas, serta dimulainya tahun ajaran baru. Inflasi inti tahunan terlihat di 2,02% (yoy), lebih tinggi dari tingkat sebelumnya di 1,95% (yoy).

Sebelumnya di hari yang sama dengan rilis IHK tersebut, Indeks Manajer Pembelian (IMP) Indonesia yang dilaporkan oleh S&P Global untuk bulan Agustus menunjukkan penurunan ke 48,9 dari 49,3. Laporan ini mengindikasikan adanya tekanan yang semakin besar pada sektor manufaktur, dengan penurunan tajam pada output, permintaan baru sehingga terjadi pengurangan tenaga kerja oleh perusahaan. Namun, harga input masih naik meski inflasi terus turun secara perlahan, yang mencatatkan posisi terendah dalam sepuluh bulan pada bulan Agustus, di tengah adanya tantangan pengiriman global yang berkelanjutan.

Hari ini, Indeks Pembelian Manajer (IMP) Manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) akan menyedot perhatian. Data ini akan memberikan gambaran tentang kondisi sektor manufaktur di Amerika Serikat, yang merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi negara tersebut. Pasar mengharapkan kenaikan ke 47,5 dari periode sebelumnya di 46,8.

Namun, fokus terutama akan tertuju pada data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Agustus yang dirilis pada hari Jumat. Lapangan pekerjaan pada bulan Agustus di AS diprakirakan akan terlihat bertambah sebesar 163.000. Hasil NFP yang lebih kuat dari prakiraan dapat memperkuat Dolar AS dan memberikan tekanan pada Rupiah Indonesia. Selain itu, data ini juga kemungkinan akan menentukan ukuran pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) di bulan September.

Indikator Ekonomi

IMP Manufaktur ISM

Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur Institute for Supply Management (ISM), yang dirilis setiap bulan, merupakan indikator utama yang mengukur aktivitas bisnis di sektor manufaktur AS. Indikator tersebut diperoleh dari survei terhadap eksekutif pemasok manufaktur berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan di organisasi masing-masing. Respons survei mencerminkan perubahan, jika ada, pada bulan ini dibandingkan bulan sebelumnya. Angka di atas 50 menunjukkan bahwa ekonomi manufaktur secara umum berkembang, yang merupakan tanda bullish bagi Dolar AS (USD). Angka di bawah 50 menandakan aktivitas pabrik secara umum menurun, yang dipandang sebagai bearish bagi USD.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Sel Sep 03, 2024 14:00 GMT (21:00 WIB)

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 47,5

Sebelumnya: 46,8

Sumber: Institute for Supply Management

Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur Institute for Supply Management (ISM) memberikan pandangan yang andal terhadap keadaan sektor manufaktur AS. Data di atas 50 menunjukkan bahwa aktivitas bisnis berkembang selama periode survei dan sebaliknya. IMP dianggap sebagai indikator utama dan dapat menandakan pergeseran siklus ekonomi. Hasil cetak yang lebih kuat dari perkiraan biasanya berdampak positif pada USD. Selain IMP utama, data Indeks Ketenagakerjaan dan Indeks Harga yang Dibayar diawasi dengan cermat karena keduanya menyoroti pasar tenaga kerja dan inflasi.

 

Yen Jepang Menguat karena Pemerintah Mendanai Subsidi Energi

Yen Jepang (JPY) mengakhiri penurunan empat hari beruntun, naik tipis terhadap Dolar AS (USD) pada hari Selasa. Namun, JPY menghadapi hambatan karena data manufaktur Jepang yang lemah memicu spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menunda kenaikan suku bunga.
مزید پڑھیں Previous

USD/INR Menguat Menjelang Data IMP India/AS

Rupee India (INR) melemah di hari Selasa, tertekan oleh pemulihan Greenback. Pasar ekuitas India yang positif, masuknya dana asing dan penurunan harga minyak mentah dapat membatasi penurunan INR. Namun, peningkatan permintaan Dolar AS (USD) oleh importir, dan arus safe-haven menjelang data pasar tenaga kerja utama AS, dapat membebani mata uang lokal.
مزید پڑھیں Next